Resistor
Resistor berasal dari kata resist yang berarti melawan/ menghambat, sehingga resistor bisa di artikan hambatan. Pada rangkaian elektronika, resistor merupakan komponen yang digunakan untuk membatasi/ menghambat jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistansi atau hambatan lisrik dan memiliki satuan ohm (Ω).
Salah satu contoh bentuk dan simbol resistor
Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator.
Resistor umumnya berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum yang terkenal sebagai hukum Ohm yang mana nilai tegantan terhadap resitansinya berbanding lurus dengan arus yang mengalir. Untuk rumus hukum ohm adalah sebagai berikut:
V = I x R
atau
Dimana:
V = Tengangan dengan satuan Volt (V)
I = Arus dengan satuan Ampere (A)
R= Resistansi dengan satuan Ohm (Ω)
Cara Membaca Nilai Pada Resistor
Resistansi dari suatu resistor dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Berikut merupakan tabel warna resistor:
Gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.
Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel warna diatas diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resistor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua.
Masih dari tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4.7K Ohm dan toleransinya adalah 5%.
Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan, selain besar resistansinya adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.
Beberapa contoh simbol Resistor
Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:
- Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon,
- Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
- Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
- LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.
Rangkaian Seri dan Paralel
Untuk rangkaian resistor seri, resistor equivalentnya adalah penjumlahan masing-masing resistansi dari resistornya
Rumus equivalentnya adalah sebagai berikut:
Contoh soal:
Sebuah rangkaian terdiri dari 3 resistor terhubung seri, masing-masing resistor resistansinya adalah: 1kohm, 2k7ohm dan 4k7ohm, berapakah resitansi equivalentnya?
Jawab:
Diketahui: R1=1kohm, R2=2k7ohm, R3=4k7ohm.
Rtotal= R1+R2+R3=1k+2k7+4k7=8k4Ohm
Sedangkan untuk rangkaian paralel, resistor totalnya adalah sebagai berikut:
Contoh soal:
Sebuah rangkaian terdiri dari 3 resistor terhubung paralel, masing-masing resistor resistansinya adalah 10kohm
Jawab:
Diketahui: R1=10kohm, R2=10kohm, R3=10kohm
Sumber: